Dalam pertemuan dengan beberapa pejabat pemerintah Vanuatu, Tn. Ambassador menyerahkan dokumen NFRPB untuk kemudian di pelajari oleh pemerintah Vanuatu dan beberapa pemimpin gereja di Vanuatu. Dalam pertemuan dengan Presiden Vanuatu, Yang Mulia Tn. Obed Moses Tallis, Tn. Bame menyampaikan beberapa hal terkait dengan pelaksanaan Kongres Papua III tahun 2011 dan hasilnya, kemudian tahap selanjutnya yang sudah dan sedang dikerjakan NFRPB dalam menuntut PENGAKUAN dari Republik Indonesia. Setelah itu, Tn. Dubes NFRPB menyerahkan dokumen NFRPB / Road Map menuju kemerdekaan dan cindera mata berupa jam dinding bermotif tulisan NFRPB dan peta 7 Negara Bagian.
Informasi ini adalah perjalanan tahun 2018. Namun terpaksa diungkap ke publik Papua Barat sebagai konfirmasi atas ocehan Tn. Andy Ayamiseba yang tidak masuk akal sehat dan beberapa oknum yang sering mengagung-agungkan beberapa ejuang Papua Merdeka yang ada di luar negeri bahkan dalam negeri yang suka mondar mandir Papua-Luar Negeri / Pasifik. Kepada pendukung mereka sering dihiburkan dengan kata-kata bahwa NFRPB tidak kerja apa - apa. Presiden NFRPB hanya tinggal diam saja di dalam negeri jadi, bagaimana mau merdeka ? Mungkin dengan sedikit informasi ini dapat membuka mata hati kita OAP supaya sadar dan tidak menyebarkan ocehan - ocehan yang tidak mendidik. Apalagi pejuang sekelas Tn. Andy Ayamiseba.
" Barang Siapa bekerja di atas Tanah ini ( Papua ) dengan Setia, Jujur dan dengar - dengaran, dia akan berjalan / melangkah dari satu tanda heran ke satu tanda heran lainnya." Keyakinan ini mulai nyata dalam perjalanan Presiden NFRPB F. Yaboisembut, S.Pd, Tn. Roving Ambassador dan semua kita yang masih setia kepada hasil Deklarasi 2011. ( Boy )
/// Sumber : Dok Sek Neg FRPB
Foto : Tn. M. Bame meyerahkan cindera mata kepada Yang Mulia Tn. Obed Moses Tallis Presiden Vanuatu
Jayapura, 7 Mei 2019 ; 20 : 33
By. Albertho Boikaway
