Waktu boleh bergulir. Generasi boleh berganti. Cuaca boleh berubah. Dan itu alamiah. Tetapi sejarah dan cita-cita perjuangan harus dipertahankan dan diperjuangkan sampai titik darah penghabisan.
Rimba rawa payah menjadi saksi pada setiap hembusan nafas pejuang kemerdekaan. Pada setiap raga yang jatuh terbunuh menyuburi tanah ini, diatas tulang putih yang berserakah. Pada janji setia tulus perjuangan, TPNPB masih bernafas, berjuang dan berkorban di medan perlawanan melawan kolonialisme Indonesia.
Nama TPNPB tersohor di seluruh dunia. Terpatri begitu dalam sanubari rakyat West Papua. Menggetarkan jiwa-jiwa pemberontakan putra-putri West Papua. Ribuan nyawa sudah berkorban atas panggilan TPNPB melawan kolonialisme Indonesia.
Tetaplah setia pada janjimu prajurit TPNPB. Rakyat kita haus revolusi. Lapar pembebasan. Teruslah berjejer di lereng-lereng rimba. Setiamu adalah nafas pembebasan rakyat. Tongkat komando sudah terbagi merata di seantero negeri. Bersiaplah!
Sebab hanya orang bergerak yang tahu bagaimana dan kapan revolusi bergulir. Hanya lapangan yang menentukan! Bukan kata-kata dan kebiasan-kebiasan pertemuan formal yang menjadi arena berebut ambisi. Itu budaya kolonial dan kapitalis.
Selama nafas berhembus, perjuangan adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan bangsa kita dari penindasan.
Salam satu jiwa!
Victor Yeimo