Yogyakarta (1/5). Aksi memperingati hari buruh internasional dan 56 tahun aneksasi West Papua oleh KAMRAT (Komite Aksi Mayday untuk Rakyat) dihadang dan direpresi oleh kepolisian resort kota Yogyakarta.
Pukul 07.00 WIB, massa aksi berkumpul di titik kumpul (Asrama Kamasan) mempersiapkan perlengkapan aksi.
Pukul 09.45 WIB, Massa Aksi bersiap, berbaris keluar Kamasan, Long March menuju Titik Nol KM.
Pukul 10.00 WIB, Kapolresta Yogyakarta, Armaini, menghalangi massa aksi bergerak ke Titik Nol, dengan alasan ada massa tandingan dari ormas Paksi Katon dan FJR. Kapolres bersikeras agar Massa Aksi KAMRAT berpindah lokasi aksi.
Pukul 10.10 WIB, Negosiator, Korlap Aksi dan pendamping hukum dari LBH Yogyakarta melakukan perundingan dengan Kapolres agar Massa Aksi tetap bisa bergerak menuju Titik Nol KM.
Pukul 11.00 WIB Perundingan berjalan alot dan akhirnya massa aksi berkompromi dan akan berpindah titik aksi di Monumen Tugu Jogja, namun itu juga tidak diterima oleh pihak polisi. Mereka memaksa agar aksi dilakukan di Balaikota Yogyakarta.
Pukul 11.15 WIB Massa aksi membangun barisan dan tetap bergerak keluar Kamasan, namun dihadang dan dipukuli oleh Sabhara.
Pukul 12.00 WIB Saling dorong terus terjadi, dan massa aksi berhasil menerobos barikade Sabhara di pagar Kamasan, namun Polisi memblokade jalan Kusumanegara menuju Titik Nol dengan truk polisi.
Pukul 12.15 WIB Saling dorong kembali terjadi dan pemukulan semakin brutal, dan Polisi mulai menembakan gas air mata sehingga massa aksi berhamburan masuk kembali menuju Asrama.
Kami memohon solidaritas kepada seluruh aliansi yang turut memperingati hari buruh internasional untuk datang ke Asrama Kamasan guna melindungi demokrasi, karena saat ini polisi masih mengepung Asrama Kamasan.
#Mayday #Jogja
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1522372597900294&id=100003827044419
0 Comments